Aku jadi teringat ketika lebaran tahun kemarin, gimana sengsaranya seorang pekerja online seperti aku ini harus berdesak-desakan berebut tiket kereta untuk mudik. Iya! berdesak-desakan tidak hanya terjadi secara fisik saja, tapi di online juga, berebut, berdesak-desakan, refresh-refresh terus halaman web untuk memeriksa status tiket yang kuincar (dan diincar banyak orang juga kurasa).
Ini salah satu cerita sedih yang ingin kubagi dengan kalian, tatkala kita terlalu sibuk bekerja sehingga hanya mengandalkan jalur online untuk berebut tiket. Sesuai pengumuman resmi dari PT KAI, bahwa tiket kereta bisa dipesan H-90 sebelum keberangkatan, itu artinya kamu harus membeli tiket 3 bulan sebelumnya!
![]()
Setelah searching sana-sini dan mendapatkan tanggalnya, aku segera melihat tanggal pemesanan. Kupikir pada waktu itu karena jaraknya masih terlalu jauh, jadi bisa nyantai. Pagi sebelum subuh aku cek, ternyata tiket dalam kondisi habis. Wah, kalah cepet nih!
Esoknya aku sudah berniat untuk begadang, bener-bener ga tidur nungguin jam 12 malam. Hari ke 2 berburu pun juga masih apes, baru telat 5 menit aja tiket udah ludes! Wow seriously? Melongo aja aku natap monitor, sebegitu cepatkah ribuan tiket habis dalam beberapa menit, jujur agak sulit kupercaya, padahal ada kereta api tambahannya lho, 15 gerbong! ludes semua.
Selain itu juga teman-teman pada ngomongin tentang rencana mudik, ada yang hepi sudah dapat tiket kereta kelas ekonomi yang termurah. Sebagian lainnya juga gagal dapat buruan tiket. Eh ada satu temen lagi yang malah BUKA JASA BELI TIKET MUDIK! asem banget kan, bantuin temen aja napa buat dapetin tiket, gini masih sempat-sempatnya ambil keuntungan, mana harganya juga lumayan lagi, 70 ribu rupiah pertiket kereta, hufff.
![]()
Bagiku, males bangetlah pake jasa gituan. Aku korek-koreklah gimana dia bisa sukses dapet tiket kereta. Rahasianya, dia pakai software guys!. Imacros, dia masukkan data pembeli disitu, diset jam tertentu, dan software tersebut akan melakukan pengecekan sendiri ke situs KAI dan langsung input data, wew.
Tips tambahan dari temanku yang lainnya, selain standby di jam 12 malam tepat, bagi yang gagal dapat buruan tiket kereta bisa juga remidi lho, yakni memanfaatkan peluang cancel order. Siklus order hingga pembayaran hanya dibatasi 3 jam, bila dalam 3 jam tidak dilakukan pembayaran, maka pesanan tiket akan dibatalkan oleh sistem dan akan dilempar lagi ke publik. Alhamdulillah bisa dapat tiket kereta api dengan cara ini, walaupun baru dapat di remidi ke 2 kalinya, hiks.
![]()
Keganjilan kedua, bayanganku karena begitu sengitnya perebutan tiket kereta online, pasti didalam penuh semua kursinya, plus bawaan oleh-oleh punya orang, pasti sumpek. Eh ternyata, keretanya ga penuh-penuh amat lho, masih BANYAK kursi yang kosong. Apa kursi segitu banyaknya belum terbeli? Atau itu dibatalkan oleh pembelinya? Banyak lho bukan hanya satu-dua kursi.
Aku dapat cerita dari teman, bahwa tiket kereta itu sudah dibagi-bagi per-channel. Jadi yang menjual tidak hanya di situs KAI. Artinya, kalau di situs KAI habis, belum tentu di channel lain juga habis. Channel online yang menjual tiket kereta juga banyak kok, jadi jangan putus harapan kalau di situs KAI tiket sudah habis, harus cepat-cepat berburu ke channel lain, hehe.
Ini salah satu cerita sedih yang ingin kubagi dengan kalian, tatkala kita terlalu sibuk bekerja sehingga hanya mengandalkan jalur online untuk berebut tiket. Sesuai pengumuman resmi dari PT KAI, bahwa tiket kereta bisa dipesan H-90 sebelum keberangkatan, itu artinya kamu harus membeli tiket 3 bulan sebelumnya!

Sumber gambar: pixabay.com
Setelah searching sana-sini dan mendapatkan tanggalnya, aku segera melihat tanggal pemesanan. Kupikir pada waktu itu karena jaraknya masih terlalu jauh, jadi bisa nyantai. Pagi sebelum subuh aku cek, ternyata tiket dalam kondisi habis. Wah, kalah cepet nih!
Esoknya aku sudah berniat untuk begadang, bener-bener ga tidur nungguin jam 12 malam. Hari ke 2 berburu pun juga masih apes, baru telat 5 menit aja tiket udah ludes! Wow seriously? Melongo aja aku natap monitor, sebegitu cepatkah ribuan tiket habis dalam beberapa menit, jujur agak sulit kupercaya, padahal ada kereta api tambahannya lho, 15 gerbong! ludes semua.
Selain itu juga teman-teman pada ngomongin tentang rencana mudik, ada yang hepi sudah dapat tiket kereta kelas ekonomi yang termurah. Sebagian lainnya juga gagal dapat buruan tiket. Eh ada satu temen lagi yang malah BUKA JASA BELI TIKET MUDIK! asem banget kan, bantuin temen aja napa buat dapetin tiket, gini masih sempat-sempatnya ambil keuntungan, mana harganya juga lumayan lagi, 70 ribu rupiah pertiket kereta, hufff.

Sumber gambar: infonitas.com
Bagiku, males bangetlah pake jasa gituan. Aku korek-koreklah gimana dia bisa sukses dapet tiket kereta. Rahasianya, dia pakai software guys!. Imacros, dia masukkan data pembeli disitu, diset jam tertentu, dan software tersebut akan melakukan pengecekan sendiri ke situs KAI dan langsung input data, wew.
Tips tambahan dari temanku yang lainnya, selain standby di jam 12 malam tepat, bagi yang gagal dapat buruan tiket kereta bisa juga remidi lho, yakni memanfaatkan peluang cancel order. Siklus order hingga pembayaran hanya dibatasi 3 jam, bila dalam 3 jam tidak dilakukan pembayaran, maka pesanan tiket akan dibatalkan oleh sistem dan akan dilempar lagi ke publik. Alhamdulillah bisa dapat tiket kereta api dengan cara ini, walaupun baru dapat di remidi ke 2 kalinya, hiks.
Sistem Quota Pada Ketersediaan Tiket Kereta Api
Setelah mendapat nomer cetak tiket, beberapa hari kemudian aku pergi ke Stasiun Senen guna mencetak tiket fisik. Parno aja kalau-kalau pas hari H mesin cetak tiket error, kan horor. Aneh, di stasiun Senen kujumpai lapak jualan tiket dari KAI, dan tanggal yang dimana aku berjuang mati-matian untuk mudik, ternyata masih tersedia, lho kok? Itu satu.
Sumber gambar: indratravelholic.com
Keganjilan kedua, bayanganku karena begitu sengitnya perebutan tiket kereta online, pasti didalam penuh semua kursinya, plus bawaan oleh-oleh punya orang, pasti sumpek. Eh ternyata, keretanya ga penuh-penuh amat lho, masih BANYAK kursi yang kosong. Apa kursi segitu banyaknya belum terbeli? Atau itu dibatalkan oleh pembelinya? Banyak lho bukan hanya satu-dua kursi.
Aku dapat cerita dari teman, bahwa tiket kereta itu sudah dibagi-bagi per-channel. Jadi yang menjual tidak hanya di situs KAI. Artinya, kalau di situs KAI habis, belum tentu di channel lain juga habis. Channel online yang menjual tiket kereta juga banyak kok, jadi jangan putus harapan kalau di situs KAI tiket sudah habis, harus cepat-cepat berburu ke channel lain, hehe.
Berdasarkan pengalaman tersebut, aku merangkum beberapa hal :
- Standby jam 12 malam di H-90 di tanggal keberangkatan untuk berburu tiket. Bila perlu pakai software pengisian data otomatis.
- Manfaatkan siklus cancel order. Ingat bahwa siklus pembelian tiket hanya 3 jam, tidak sedikit juga order yang terbatalkan karena transaksinya tidak selesai, manfaatkan ini. Order pertama jam 12 malam, remidi pertama jam 3 pagi, remidi kedua jam 6 pagi, begitu seterusnya.
- Selalu periksa channel penjualan tiket kereta lainnya, baik offline maupun online.
- Beli tiket kereta bisnis atau eksekutif, lebih mahal sih tapi low-competitor.
- Pilih moda transportasi lainnya, bisa pesawat atau kapal. Tapi kalau kapal mendingan jangan deh, rute kapal dari Surabaya ke Jakarta harus transit dulu ke Kalimantan, hahaha. (berdasarkan informasi pihak Pelni via telpon)